who??๐
sejak kelas 8, Daniel udah suka banget sama Nara, tapi dia nggak pernah berani bilang. Bukan karena takut ditolak, tapi dia yakin Nara nggak bakal nyadar. ๐คฆ♂️
Nara itu cewek yang ceria, punya banyak teman, dan selalu jadi pusat perhatian di sekolah. Sementara Daniel? Dia kayak ninja yang selalu ada tapi nggak kelihatan, lebih sering diem, terus suka ngeliatin dari jauh. ๐
Setiap hari, dia ngeliat Nara ketawa ngakak, ngobrol sama temen-temennya, atau kadang cuma baca buku di taman sambil makan cemilan. ๐ซ Daniel nggak ngerti kenapa, tapi ngeliat Nara bahagia aja udah cukup bikin dia seneng, kayak nonton film favorit sambil makan popcorn. ๐๐ฟ
Tapi, Nara nggak pernah tau. ๐
Waktu terus berjalan, mereka naik kelas, lulus, dan masuk SMA. Daniel pikir, mungkin perasaannya bakal hilang dengan sendirinya, kayak tugas matematika yang selalu ditunda. ๐ Tapi ternyata, nggak semudah itu, perasaannya malah semakin kuat, kayak koneksi Wi-Fi yang nggak pernah putus. ๐
Sampai akhirnya, di kelas 11, takdir mempertemukan mereka dalam satu kelas. ๐
Awalnya, Nara nggak terlalu ngelirik Daniel. Buat dia, Daniel itu cuma temen sekelas yang duduk di sampingnya dan nggak banyak ngomong. Tapi makin sering mereka ketemu, makin sering ngobrol, Nara mulai ngerasa ada yang aneh.
Daniel itu beda. Dia nggak banyak ngobrol kayak orang lain, tapi selalu dengerin setiap kata Nara. Dia nggak pernah nunjukin perhatian secara terang-terangan, tapi kalau Nara butuh bantuan, dia selalu siap, kayak superhero tanpa jubah. ๐ฆธ♂️
Entah mulai kapan, Nara jadi nungguin pesan dari Daniel, kayak nungguin Wi-Fi yang tiba-tiba mati. ๐ Mulai seneng tiap kali mereka ngobrol, dan mulai ngerasa ada yang beda waktu dia liat Daniel. Kayak ada yang nyetrum gitu, tapi nggak sakit. ⚡
Suatu hari, waktu mereka lagi duduk bareng di taman sekolah, Nara nanya sambil senyum-senyum, “Daniel… kamu pernah suka sama seseorang?” ๐
Daniel diem sejenak, merasa kayak di ujian yang nggak bisa jawab. ๐ Dia pengen bohong, tapi kali ini dia ngerasa ini adalah waktu yang tepat buat jujur.
“Aku udah suka sama kamu sejak kelas 8,” jawabnya pelan, nggak berani liat mata Nara. ๐ณ
Nara kaget, nggak nyangka. “Serius? Sejak kelas 8? Kok bisa sih?” ๐ฑ
Daniel cuma angguk sambil cengengesan. “Iya, tapi aku nggak berani bilang. Aku pikir kamu nggak bakal nyadar, kayak nggak pernah ada di radar kamu.” ๐
Nara langsung senyum lebar. “Daniel… kalau aku bilang sekarang aku juga suka sama kamu, gimana?” ๐❤️
Daniel ngeliat Nara sambil ngelus-ngelus kepala, bingung tapi bahagia. “Serius? Ini bukan mimpi kan?” ๐
Dan sejak hari itu, mereka nggak cuma temen sekelas lagi. Mereka akhirnya jadi pasangan, dua hati yang akhirnya saling menemukan setelah sekian lama Daniel nunggu dalam diam, kayak nunggu paket yang nggak pernah sampe-sampe. ๐ฆ๐
Komentar
Posting Komentar